|

Cara Sederhana Untuk Mengatasi Masalah Bekas Air pada Meja Kayu

Meja merupakan salah satu furniture yang paling dibutuhkan oleh penghuni rumah. Pasalnya, meja memiliki fungsi yang selalu digunakan untuk menempatkan jamuan tamu, menaruh benda dan masih banyak lainnya. Salah satu material yang paling umum digunakan adalah kayu. Sebab, material ini adalah serat alam yang paling kuat dan memiliki tampilan yang indah sehingga paling banyak digunakan. Namun, kayu juga memiliki berbagai jenis dan karakter sehingga tidak semua jenis kayu digunakan untuk furniture. Hingga saat ini, kayu yang sering digunakan untuk furniture diantaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu sonokeling, kayu kamper, kayu jati belanda, kayu jati jepara dan masih banyak lagi.

Semua jenis kayu yang digunakan untuk furniture seperti meja pada umumnya memiliki karakter yang hampir sama yakni tahan lama, kuat dan memiliki serat kayu yang bagus. Sehingga tampilan furniture tersebut pada umumnya adalah natural kayu yang mana tampilan tersebut mempertajam kesan kayu namun tidak menutup lapisan serat dari kayu tersebut. Bahkan tampilan ini adalah tampilan yang paling sering digunakan dan diminati oleh masyarakat di dunia.

Untuk tampilan natural kayu tentu membutuhkan lapisan cat agar tampilan terkesan lebih tajam. Adakalanya cat kayu yang digunakan bisa memberikan kesan yang jauh lebih natural dan meja atau furniture lain tampak tidak dilapisi cat. Kelebihan tampilan natural kayu selain mempertajam kesan warna kayu yang dimiliki adalah memberikan kesan yang natural dan mampu melindungi kayu dari berbagai gesekan atau kerusakan. Sayangnya, kasus yang sering terjadi selama ini adalah meja lebih mudah meninggalkan bekas air saat air tersebut tidak segera dibersihkan.

Bekas air pada meja tentu akan mengganggu tampilan sehingga akan meninggalkan kesan warna tidak merata. Alternatif yang sering dilakukan oleh masyarakat pada umumnya adalah melapisi meja dengan kaca atau perlak sehingga ketika tidak mudah bersentuhan langsung dengan air. Namun, adakalanya masyarakat tidak menyukai meja yang berlapiskan kaca atau diberikan perlak namun hanya sekedar diberikan taplak meja saja. Seperti yang diketahui, taplak meja pada umumnya masih mampu menyerap air sehingga ada kemungkinan meja tersentuh air. Jika demikian, maka dibutuhkan cat khusus yang bisa tahan terhadap air sehingga meja tersebut tidak akan mudah blocking ketika tersentuh air.

Kenapa meja kayu mudah meninggalkan bekas air? Biasanya hal ini dipengaruhi oleh cat yang digunakan. Sebab, tidak semua jenis cat memiliki fitur tahan air sehingga ketika tersentuh air akan dengan mudah meninggalkan bekas air. Tidak hanya itu, masalah bekas air pada meja sudah sering terjadi dan pada umumnya meja menggunakan jenis cat yang sama yakni cat dengan bahan solvent atau minyak.

Cat ini lebih rentan ketika bersentuhan dengan air sebab terdapat kandungan minyak didalamnya. Meskipun cat tersebut dikenal dengan tampilannya yang optimal namun dalam hal ketahanan terhadap air, cat tersebut belum memberikan kesan yang baik. Jika melihat dari ketahanan terhadap air maka disarankan untuk menggunakan cat dengan bahan dasar air. Meskipun cat tersebut menggunakan bahan serta pelarut air bukan berarti cat tersebut akan mudah luntur ketika tersentuh air melainkan sebaliknya.

Refinishing Meja Yang Meninggalkan Bekas Air dengan Cat Berbahan Dasar Air

Satu-satunya cara mengatasi meja yang sudah meninggalkan bekas air adalah dengan refinishing atau mengecat ulang furniture tersebut. Sebab, apabila hanya dibiarkan tentu meninggalkan kesan yang tidak menarik bagi yang melihatnya. Disisi lain, apabila hanya di cat pada sisi yang meninggalkan bekas air maka ada kemungkinan warna tidak sama sehingga akan mengganggu tampilan. Nah, salah satu caranya adalah mengecat ulang keseluruhan meja tersebut. Atau, Anda bisa mengaplikasikan poles kayu secara keseluruhan pada meja kayu tersebut. Namun, dengan mengoleskan poles kayu belum tentu akan menyamarkan bekas air tersebut terlebih akan lebih boros karena harus menggunakannya untuk keseluruhan bagian meja agar sama rata.

Refinishing pada meja yang meninggalkan bekas air justru menjadi alternatif yang bisa Anda lakukan karena lebih hemat daripada harus menggunakan poles kayu. Penggunaan poles kayu hanya disarankan untuk merawat kayu agar tampilannya tetap terjaga namun tidak disarankan untuk finishing karena akan menghabiskan poles kayu tersebut.

Sebagian masyarakat Indonesia masih belum mengenal atau mengetahui jenis cat kayu berbahan dasar air. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya media dalam mengenalkan jenis cat tersebut, masih bergantung dengan cat konvensional dan masih meragukan kualitas yang dihasilkan dari cat berbahan dasar air. Padahal, jika melihat faktanya bahwa masyarakat dunia justru telah menggunakan cat ini lebih dulu. Selain karena hasilnya yang hampir mirip dengan cat berbahan solvent, cat tersebut juga lebih aman digunakan.

Cat berbahan dasar air merupakan salah satu teknologi terbaru saat ini dalam bidang finishing. Munculnya cat berbahan dasar air diikuti dengan banyaknya dampak buruk yang dihasilkan dari cat berbahan solvent bagi kesehatan dan lingkungan. Sebab, cat berbahan solvent ternyata memiliki kandungan bahan kimia tertentu yang justru membahayakan kesehatan. Selain itu, kandungan VOC dalam cat tersebut juga tinggi sehingga bisa memberikan dampak pada lingkungan terutama udara.

Di Indonesia, keberadaan cat ini tidak sebanyak cat berbahan solvent karena masih sedikitnya minat masyarakat pada cat berbahan dasar air. Meskipun tidak banyak masyarakat yang menerapkan cat berbahan dasar air tersebut, nyatanya cat berbahan dasar air sudah diproduksi oleh produsen cat lokal Hal ini membuktikan bahwa cat berbahan dasar air mengalami peningkatan walaupun belum sebanyak cat berbahan solvent.

Salah satu cat berbahan dasar air yang kini telah merambah di pasar Indonesia adalah Biovarnish. Cat ini merupakan produk lokal dengan kualitas berkelas internasional. Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang sudah disesuaikan dengan standar regulasi keamanan bahan kimia internasional yakni US Enviromental Protection Agency (EPA) dan European Chemical Agency (ECHA) Reach. Sehingga kandungan bahan kimia dan VOC dalam cat sangat diperhatikan bahkan ditekan seminimal mungkin.

Biovarnish menawarkan berbagai tampilan natural kayu karena cat tersebut memiliki 20 varian warna yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, Biovarnish juga tediri dari varian produk finishing diantaranya adalah Biovarnish Wood Filler, Biovarnish Liquid Stain, Biovarnish Wood Stain, Biovarnish Sanding Sealer, Biovarnish Glaze dan Biovarnish Clear Coat.

Nah, untuk refinishing Anda bisa menggunakan produk Biovarnish Liquid Stain, Biovarnish Sanding Sealer dan Biovarnish Clear Coat. Berikut langkah-langkah refinishing untuk mengatasi bekas air pada meja:

  1. Amplas terlebih dahulu permukaan meja bertujuan untuk membersihkan cat yang masih terdapat pada kayu sekaligus meratakan permukaan cat untuk mempermudah proses finishing
  2. Aplikasikan Biovarnish Liquid Stain yang sudah dicampurkan air. Jika sudah diaplikasikan ke seluruh permukaan kayu, diamkan selama 60 menit tanpa dijemur langsung dibawah sinar matahari melainkan cukup didiamkan di tempat yang teduh saja. Jika sudah kering, amplas ambang permukaan kayu menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 400
  3. Gunakan Biovarnish Sanding Sealer dengan langkah yang sama pada tahap diatas
  4. Gunakan Biovarnish Clear Coat yang sudah dilarutkan dengan air. Kemudian diamkan selama semalaman untuk hasil yang optimal.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *