Finishing kayu merupakan tahap penting dalam proses pengerjaan mebel atau produk berbahan dasar kayu. Proses ini bukan hanya untuk memperindah tampilan, tetapi juga melindungi permukaan kayu dari kerusakan. Dua produk yang sering digunakan dalam tahap awal finishing adalah sanding sealer dan wood filler. Meskipun sama-sama digunakan sebelum tahap pewarnaan atau pelapisan akhir, keduanya memiliki fungsi dan karakteristik yang sangat berbeda.

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan sanding sealer dan wood filler agar Anda dapat mengaplikasikan finishing kayu secara tepat dan optimal.

Baca Juga : Praktis dalam Penggunaan

Apa Itu Sanding Sealer?

Definisi dan Fungsi

Sanding sealer adalah lapisan dasar transparan yang diaplikasikan ke permukaan kayu sebelum pemberian lapisan akhir seperti clear coat atau cat. Produk ini berfungsi sebagai:

  • Penutup pori-pori kayu untuk menciptakan permukaan yang halus.

  • Lapisan pengikat antara kayu dan lapisan finishing.

  • Pelindung dari serapan berlebih, sehingga penggunaan cat atau lapisan akhir jadi lebih hemat.

Karakteristik Sanding Sealer

Beberapa ciri khas sanding sealer meliputi:

  • Cepat kering.

  • Mudah diamplas setelah kering.

  • Meningkatkan daya rekat lapisan akhir.

  • Umumnya berbasis nitroselulosa atau akrilik.

Apa Itu Wood Filler?

Definisi dan Fungsi

Wood filler atau dempul kayu adalah material berbasis air, minyak, atau resin yang digunakan untuk mengisi cacat pada permukaan kayu. Wood filler sangat berguna untuk:

  • Menutup lubang, retak, atau goresan kecil.

  • Meratakan tekstur kayu sebelum finishing.

  • Menyediakan tampilan yang lebih mulus dan profesional.

Karakteristik Wood Filler

Ciri khas wood filler antara lain:

  • Tersedia dalam berbagai warna, bisa disesuaikan dengan warna kayu.

  • Dapat dicat atau diberi lapisan finishing setelah kering.

  • Memiliki tekstur yang lebih padat dan kental dibanding sanding sealer.

  • Diperlukan pengamplasan setelah aplikasi agar permukaan halus.

Perbedaan Sanding Sealer dan Wood Filler

Untuk memahami dengan jelas, berikut adalah perbedaan sanding sealer dan wood filler dari berbagai aspek:

1. Fungsi Utama

AspekSanding SealerWood Filler
Tujuan AplikasiSebagai lapisan dasar sebelum finishingMenutup cacat fisik pada kayu
Waktu AplikasiSetelah pengamplasan awal, sebelum top coatSebelum sanding sealer dan top coat

2. Komposisi Bahan

  • Sanding Sealer: Mengandung resin dan pelarut (biasanya nitroselulosa, akrilik, atau poliuretan).

  • Wood Filler: Terbuat dari campuran serbuk kayu, resin, dan bahan pengikat.

3. Tekstur dan Konsistensi

  • Sanding Sealer: Cair dan ringan, mudah meresap ke pori kayu.

  • Wood Filler: Lebih padat, seperti pasta atau krim.

4. Cara Aplikasi

  • Sanding Sealer: Dikuas atau disemprot, lalu diamplas ringan.

  • Wood Filler: Dioles menggunakan spatula ke bagian cacat, lalu diamplas hingga rata.

5. Kapan Digunakan

  • Wood Filler digunakan lebih awal, terutama saat permukaan kayu memiliki cacat yang terlihat.

  • Sanding Sealer digunakan setelah permukaan rata dan siap menerima finishing akhir.

Kenapa Perlu Menggunakan Keduanya?

Meskipun memiliki fungsi yang berbeda, penggunaan sanding sealer dan wood filler bisa saling melengkapi. Dalam proyek-proyek profesional, kedua bahan ini sering digunakan secara berurutan untuk mendapatkan hasil finishing terbaik.

Urutan Penggunaan yang Disarankan:

  1. Bersihkan permukaan kayu dari debu dan kotoran.

  2. Aplikasikan wood filler pada bagian yang rusak atau berlubang.

  3. Amplas permukaan hingga halus dan rata.

  4. Gunakan sanding sealer untuk menutup pori-pori kayu.

  5. Amplas ringan kembali, lalu lanjutkan ke tahap pewarnaan atau finishing akhir.

Agar hasil finishing maksimal, berikut beberapa tips penting:

Saat Menggunakan Wood Filler:

  • Pilih warna filler yang mendekati warna kayu asli.

  • Jangan mengoles terlalu tebal, karena akan sulit diamplas.

  • Pastikan filler benar-benar kering sebelum pengamplasan.

Saat Menggunakan Sanding Sealer:

  • Gunakan kuas halus atau spray gun untuk hasil rata.

  • Aplikasikan dua lapisan tipis daripada satu lapisan tebal.

  • Diamkan hingga benar-benar kering sebelum diamplas.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan sanding sealer atau wood filler antara lain:

  • Langsung finishing tanpa mengisi cacat kayu: Ini membuat hasil akhir terlihat kasar.

  • Menggunakan sanding sealer untuk menutup lubang: Sealer tidak dibuat untuk mengisi volume besar.

  • Tidak mengamplas setelah aplikasi: Permukaan tidak akan halus dan hasil finishing jadi kurang optimal.

Kesimpulan

Sanding sealer dan wood filler adalah dua produk penting dalam proses finishing kayu, tetapi memiliki fungsi yang sangat berbeda. Berikut ringkasan utama:

  • Wood Filler digunakan untuk memperbaiki cacat fisik kayu seperti lubang, retakan, dan goresan. Ini dilakukan di tahap awal.

  • Sanding Sealer diaplikasikan untuk menutup pori-pori dan mempersiapkan permukaan kayu menerima lapisan akhir. Ini adalah bagian dari tahap akhir sebelum pewarnaan atau pelapisan.

Dengan memahami perbedaan dan urutan penggunaannya, Anda dapat memperoleh hasil finishing yang lebih halus, tahan lama, dan profesional.

Gunakan keduanya secara tepat untuk memastikan keindahan dan daya tahan produk kayu yang Anda hasilkan.

Klik Gambar di Bawah! untuk mendaptkan bahan pengawet terbaik!

Rekomendasi Untuk Anda

    Pilihan Menarik Lainnya

      Similar Posts

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *