Apakah Furnitur Minimalis Ramah Lingkungan?Perhatikan Ciri-cirinya

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah seperti "going green" dan "eco-friendly" telah menjadi kata terkenal di talk show, iklan, dan kemasan produk. Istilah "ramah lingkungan" telah digunakan untuk begitu banyak produk dan praktik yang berbeda, maknanya bisa saja menyesatkan. Dengan memahami arti sebenarnya dari ramah lingkungan, Anda dapat menerapkan praktik yang akan menghasilkan kehidupan yang lebih sehat bagi planet dan penduduknya, besar dan kecil.

Seperti pada furnitur minimalis, apakah semua jenis furnitur tersebut termasuk dalam katagori ramah lingkungan? Jawabannya belum tentu karena produk ramah lingkungan mengutamakan keselamatan dan keamanan makhluk hidup. Dalam pembuatan furnitur ada banyak bahan kimia yang digunakan seperti cat dan lem. Bahan tersebut seringkali dibuat dengan zat yang tidak aman untuk lingkungan. Maka sangat penting bagi Anda untuk lebih selektif ketika akan melakukan pembelian.

Baca Juga : bambu sebagai pilihan furniture bergaya minimalis dan ramah lingkungan

Ada banyak material yang bisa Anda gunakan atau pilih untuk furnitur minimalis. Pemilihan material adalah langkah awal agar Anda berperan penting dalam mewujudkan hidup minimalis. Berikut ini beberapa material yang biasa digunakan pada gaya minimalis serta ramah lingkungan.

Baca Juga : inspirasi kerajinan rak buku dari bambu dan cara membuatnya

  1. Bambu

Bambu adalah alternatif yang ideal untuk kayu. Meskipun tumbuh di hutan bambu secara teknis bukan pohon. Ini adalah rumput tinggi, yang juga merupakan salah satu tanaman yang tumbuh paling cepat. Beberapa spesies bambu dapat tumbuh hingga tiga kaki dalam sehari.

Furnitur yang terbuat dari bambu memiliki kekuatan yang menyaingi kayu jenis apa pun. Tangguh terhadap kondisi cuaca dan tidak mudah patah atau rusak dengan mudah. Kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang tinggi membuatnya menjadi bahan konstruksi yang ideal. Selain itu, bobotnya ringan. Meskipun memiliki tingkat penyusutan tinggi, ia stabil setelah disesuaikan dengan kadar air ambien. Ayunan bambu dan kursi berbaring sangat populer. Set sofa bambu, meja kopi, kap lampu, rak dan rak buku, tempat tidur, keranjang, dan kain juga tersedia.

Baca Juga : cara membuat kap lampu dari bambu

  1. Rotan

Rotan juga sejenis tanaman buluh mirip dengan bambu. Ini adalah spesies sawit yang dapat diperbarui secara alami, yang tumbuh subur di hutan hujan. Tebu yang diekstraksi dari rotan ringan, tahan lama dan fleksibel. Anyaman adalah serat tenun yang terbuat dari rerumputan dan rawa. Anyaman alami dikenal karena kekuatan dan daya tahannya.

Apakah Furnitur Minimalis Ramah Lingkungan?

Furnitur Rotan Indonesia menyediakan dasar yang kokoh dan anyaman Eropa ditenun menjadi area tempat duduk yang merancang keranjang dan kursi otentik. Meskipun rotan tidak dapat digunakan untuk membuat furnitur sendiri, tetapi dapat ditambahkan sebagai tenunan untuk menciptakan produk estetika.

  1. Kayu Karet

Kayu karet adalah kayu yang dipanen secara berkelanjutan yang diekstraksi dari pohon karet dewasa, yang telah menjalani masa panen penuh mereka. Pohon-pohon karet tua biasanya dibakar setelah panen mereka, tetapi menggunakan kembali mereka sebagai furnitur telah menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan. Mereka juga dikenal sebagai kayu perkebunan.

Namun, kayu karet rentan terhadap hama dan jamur. Pestisida dapat diinfus melalui proses pengeringan kiln untuk mencegah serangan tersebut. Pengeringan kiln dilakukan dengan mengontrol suhu, sirkulasi udara, dan kelembaban. Kayu karet tidak menyusut dengan mudah dan merupakan bahan yang dapat diandalkan. Porinya yang padat dapat dikontrol dalam proses pengeringan kiln. Namun, karena sifatnya yang lembut, kayu karet tidak cocok untuk furnitur luar ruangan karena paparan sinar matahari dan hujan yang berlebihan dapat merusak lapisan pelindung kimia.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *