|

Finishing Natural Kayu Pinus Untuk Meja Berkonsep Kontemporer

Finishing kayu pinus sangat berpengaruh pada tampilan furniture. Untuk menampilkan kontemporer, lebih baik menonjolkan kesan alami kayu saat finishing.

Kayu merupakan elemen yang sering digunakan untuk furniture atau mebel. Salah satu jenis kayu yang digunakan adalah kayu pinus. Kayu pinus memiliki corak yang bagus sepertinya halnya kayu jati. Selain corak, kayu pinus memiliki karakter yang halus dan lebih empuk. Maka sering digunakan untuk furniture bangunan. Namun, kayu pinus tidak diperuntukkan untuk furniture eksterior atau garden karena sifatnya yang mudah lapuk dan tidak tahan cuaca.

Baca Juga : cari tahu disini macam finishing kayu yang benar

Furniture interior dengan gaya kontemporer selalu digunakan untuk menampilkan kesan hangat nan alami. Salah satu furniture yang menggunakan kayu pinus adalah meja. Meja bergaya kontemporer biasanya digunakan pada ruang tamu atau ruang makan. Kesan alami nan hangat yang ditampilkan oleh kayu pinus sangat cocok digunakan untuk tempat berkumpul. Adapun langkah-langkah finishing kayu pinus untuk meja bergaya kontemporer.

Mengenal Kayu Pinus Untuk Material Meja Kontemporer

Kayu pinus merupakan salah satu jenis kayu lunak yang saat ini sering digunakan untuk kebutuhan furniture. Kayu pinus lebih dikenal dengan kayu jati belanda yang memiliki corak yang halus dan rapi. Wajar saja jika kayu pinus ini dijuluki dengan kayu jati belanda karena coraknya yang hampir mirip dengan kayu jati. Sayangnya, kayu pinus memiliki ketahanan dan keawetan yang jauh berbeda dengan kayu jati karena termasuk ke dalam kayu lunak.

Kayu pinus lebih rentan terserang jamur karena kandungan mineral pada batangnya. Sehingga, pasca penebangan harsus segera dikeringkan dengan oven untuk mencapai tingkat kekeringan MC 12%. Standar kekeringan pada kayu ini sangat tepat agar kayu dapat digunakan sebagai furniture. Kenapa harus dikeringkan hingga MC 12%? Kayu yang terlalu lembab atau kering tentu akan memberikan dampak yang kurang baik. Pasalnya, untuk kayu pinus apabila terlalu basah akan mudah terserang blue stain. Sedangkan jika terlalu kering, kayu akan mudah lapuk dan terserang serangga perusak kayu.

Kayu pinus saat ini yang banyak digunakan untuk kebutuhan furniture terdapat dua jenis yakni kayu Pinus Radiata dan kayu pinus Merkusii.

KAYU PINUS RADIATA

Kayu Pinus Radiata biasanya banyak tumbuh dikawasan Afrika, Amerika, Eropa dan Australia. Dan salah satu kayu pinus radiata yang memiliki kualitas terbaik adalah kayu pinus yang berasal dari Selandia Baru. Pada umumnya, kayu pinus ini akan matang pada usia 15-25 tahun dan mencapai diameter 30-80 cm dengan tinggi mencapai 15-30 meter.

Batang kayu pinus ini cenderung lurus dan sayangnya memiliki banyak mata kayu karena cabangnya kecil-kecil. Sedangkan untuk warna kayu, pada bagian terasnya berwarna merah kecoklatan sedangkan pada bagian kayu gubal berwarna kuning atau krem.

KAYU PINUS MERKUSII

Kayu pinus merkusi adalah jenis kayu pinus yang paling sering digunakan di Indonesia. Sebab, kayu pinus tersebut banyak tumbuh di Asia Tenggara khususnya Indonesia seperti di Sumatra (Gunung Kerinci dan Gunung Talang). Pohon ini dapat tumbuh hingga  25-45 meter dengan diameter 1 meter. Wajar saja jika kayu pinus merkusii ini juga banyak digunakan untuk kebutuhan furniture dengan size yang besar seperti furniture khas Jepara.

Pada warna kayu pinus tersebut hampir sama dengan kayu pinus radiata yang memiliki warna teras yang merah kecoklatan dan bagian kayu gubal yang kuning keputihan. Karena warnanya yang terang membuat kayu ini cocok diaplikasikan dengan warna cat apapun. Sayangnya, kayu pinus tersebut juga memiliki mata kayu yang cukup banyak sehingga harus memperhatikan finishing terlebih jika finishing warna natural kayu karena dapat mempengaruhi kerataan dari warna cat.

Tips Finishing Kayu Pinus untuk Meja Berkonsep Kontemporer

Finishing Kayu Pinus Untuk Meja Berkonsep Kontemporer

Kayu Pinus sangat rentan terhadap rayap ataupun jamur sehingga sebelum melakukan finishing sebaiknya perhatikan ketahanan dari kayu pinus tersebut. Akan lebih baik jika kayu pinus melalui tahanan treatment terlebih dahulu agar kayu tersebut awet dan tidak mudah terserang jamur ataupun rayap. Untuk treatment sendiri, akan lebih baik jika dilakukan sebelum pengeringan. Anda dapat mengaplikasikan obat anti rayap dan atau obat anti jamur lalu kemudian dikeringkan ke dalam oven.

Selain itu, yang perlu diperhatikan ketika finishing furniture kayu pinus adalah ketika digunakan untuk furniture yang membutuhkan papan yang lebar. Karena kayu tersebut lemah terhadap perubahan cuaca dan kelembaban udara maka dibutuhkan laminasi. Sedangkan untuk kebutuhan furniture yang memanfaatkan palet kayu pinus maka tahap laminasi tidak perlu dilakukan.

Kayu pinus memiliki kecenderungan warna tidak merata ketika diaplikasikan cat karena kayu tersebut memiliki karakter mata dan kantung minyak yang lebih keras.  Anda perlu lebih teliti ketika mengaplikasikan cat ke kayu pinus. Berikut tahap-tahapan yang perlu Anda perhatikan ketika finishing kayu pinus:

  • Bersihkan permukaan meja dengan amplas guna mengangkat kotoran, debu atau minyak yang tertinggal pada meja kayu. Gunakan amplas dengan grade 400 atau 360 untuk meratakan kayu lebih rata dan cepat.
  • Aplikasikan plitur dengan lap atau kuas yang sudah dilapisi kain secara merata.

Lakukan tahap tersebut secara berulang sampai mendapatkan ketebalan warna yang diinginkan. Untuk pengaplikasian plitur tidak disarankan menggunakan kuas karena akan menimbulkan bekas kuas di meja kayu.

Plitur cenderung menimbulkan bau yang menyengat ditambah dengan pelarut minyak atau thinner, sehingga tidak aman untuk Anda dan keluarga. Seyogyanya gunakan cat water based yang lebih tidak berbau dan aman serta ramah lingkungan, karena penggunaan air sebagai pelarutnya. salah satu produk cat water based yang aman dan ramah lingkungan adalah Biovarnish. Karena Biovarnis diformulasikan sesuai standar internasional seperti, US-Environmental Protection Agency (EPA) dan  standard regulasi dari European Chemicals Agency (ECHA) REACH.

Apakah finishing Biovarnish sama dengan cat kayu konvensional? Meskipun Biovarnish tergolong cat water based namun untuk tahap finishing ataupun hasil warna yang ditampilan hampir sama dengan halnya cat konvensional. Menariknya adalah proses pengeringan cat Biovarnish justru lebih cepat dibandingkan cat konvensional. Jika biasanya membutuhkan waktu lebih dari sehari terlebih jika di masa penghujan maka membutuhkan waktu berhari-hari untuk pengeringan. Berbeda dengan cat water based Biovarnish yang cukup membutuhkan waktu sehari saja. Sebab, pengeringan Biovarnish hanya cukup didiamkan dalam suhu ruangan atau tempat yang teduh tanpa harus dikeringkan dibawah sinar matahari. Dengan begitu, aplikasi Biovarnish dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.

Kenapa proses pengeringan cat konvensional dan cat water based dapat berbeda? Cat konvensional pada umumnya mengandung minyak didalamnya sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pengeringan dan harus dikeringkan dibawah sinar matahari. Kelemahan lain adanya minyak pada cat adalah cat tersebut akan lebih mudah menguap dan membuat tampilan cat akan lebih mudah memudar. Berbeda dengan cat water based yang tidak terdapat kandungan minyak didalamnya sehingga tidak menguap, tidak cepat pudar dan pengeringannya pun cepat.

Penasaran bagaimana cara aplikasi Biovarnsih cat water based? Berikut tahap finishing natural kayu menggunakan Biovarnish pada kayu pinus?

  1. Amplas terlebih dahulu permukaan kayu pinus agar lebih halus, bersih dan mempermudah proses finishing
  2. Aplikasikan Biovarnish Wood Filler untuk menyamarkan mata kayu dan kantung minyak pada kayu pinus. Fungsi dari filler kayu selain menyamarkan cacat kayu tersebut adalah untuk menutup pori-pori kayu agar cat lebih cepat tajam dan meratakan warna permukaan kayu ketika di cat. Campurkan air terlebih dahulu lalu Biovarnish Wood Filler tersebut diaduk hingga merata. Kemudian aplikasikan ke seluruh permukaan kayu menggunakan pisau palet atau sejenisnya. Diamkan dalam suhu ruangan selama 20-30 menit. Setelah kering, amplas ambang menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 240
  1. Untuk tahap finishing natural kayu dan lebih sederhana diaplikasikan, Anda dapat menggunakan Biovarnish Liquid Stain. Disini, Biovarnish menawarkan 20 varian warna yang sesuai untuk kebutuhan finishing natural kayu pinus. Sebelum diaplikasikan, larutkan dengan air yakni dengan perbandingan 2 bahan : 1 air lalu aduk hingga homogen. Kuaskan atau semprotkan ke seluruh permukaan kayu pinus hingga merata. Disarankan untuk mengaplikasikannya searah serat pada kayu.Diamakn dalam suhu ruangan kurang lebih 60 menit. Lalu amplas ambang menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 400 apabila sudah kering sentuh
  2. Aplikasikan Biovarnish Sanding Sealer untuk mempertajam dan mempekuat coating. Larutkan terlebih dahulu dengan air yakni dengan perbandingan 2 bahan: 1 air lalu aduk hingga homogen. Semprotkan larutan Biovarnish Sanding Sealer tersebut ke seluruh permukaan kayu hingga merata lalu diamkan dalam suhu ruangan selama 60 menit. Setelah kering sentuh, amplas ambang menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 400
  3. Untuk mengunci warna dan menciptakan tampilan gloss atau matte, gunakan Biovarnish Clear Coat. Setelah dilarutkan dengan air yakni dengan perbandingan 2 bahan: 1 air lalu aplikasikan ke seluruh permukaan kayu hingga merata. Lalu diamkan selama 30 menit, apabila pada 30 menit pertama belum mendapatkan tampilan yang diinginkan maka ulangi lagi pengaplikasian Biovarnish Clear Coat. Dan apabila sudah mendapatkan tampilan yang diinginkan maka diamkan selama semalaman hingga kayu pinus dapat digunakan atau dipacking.

Pasca finishing, apabila langsung digunakan maka Anda tidak perlu khawatir. Karena Biovarnish tidak mengeluarkan bau menyengat disebabkan tidak terjadinya penguapan. Dengan demikian, karena tidak mengeluarkan bau menyengat, tidak mengeluarkan bahan kimia berbahaya dan rendah VOC tentu akan membuat keluarga atau orang sekitar Anda lebih aman dan nyaman. Bahkan, karena kandungan bahan pada Biovarnish yang aman juga dapat digunakan untuk finishing pada furniture bayi. Pada furniture kitchenette pun juga lebih aman karena makanan, minuman ataupun bahan dapur lainnya yang terdapat pada sekitar kitchenette tersebut tidak terkontaminasi oleh cat Biovarnish.

Dimanakah bisa mendapatkan Biovarnish yang aman dan ramah lingkungan tersebut? Anda dapat mengunjungi kantor Bio Industries di Jl. Sidikan No.94, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta untuk mendapatkan produk dan informasi tentang Biovarnish. Atau Anda dapat menghubungi customer care Bio Industries via telp/wa pada kontak hotline yang sudah tercantum pada website ini..

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *