Indonesia merupakan negara yang aktif dalam menciptakan
kerajinan tangan. Kerajinan tangan ini banyak dibuat dari bahan-bahan alam dan
daur ulang. Salah satu kerajinan tangan yang menggunakan material dari alam
adalah kerajinan kayu. Material ini banyak dijumpai di Indonesia karena
banyaknya jenis tumbuhan yang hidup di daerah-daerah di Indonesia. Kayu yang
mulai digunakan untuk kerajinan adalah kayu jati belanda.
Kayu jati belanda bukan lah salah satu jenis dari kayu jati
melainkan jenis kayu tersebut merupakan nama lain dari kayu pinus. Kayu ini
dinamakan kayu jati belanda karena memiliki tekstur warna dan serat yang hampir
mirip dengan kayu jati. Kayu jati belanda merupakan jenis kayu lunak dan
cenderung memiliki mata kayu yang cukup banyak, ini lah yang menjadi pembeda
antara kayu jati belanda dan kayu jati.
Karena tekstur kayu jati belanda yang lunak membuat jenis
kayu ini mudah dibentuk dan dipotong sehingga wajar saja jika digunakan untuk
material kerajinan. Untuk menunjang nilai keindahan dari kerajinan tentu
dibutuhkan lapisan cat pada kayu yang digunakan. Fungsi cat kayu tersebut bukan
hanya sekedar memberikan kesan indah saja melainkan juga melindungi kayu dari
kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya cuaca, kelembaban
udara, serangga dan jamur.
Untuk meminimalisir kayu jati belanda terserang jamur
ataupun serangga, sebaiknya kayu jati belanda di oven hingga MC 12%. Sebab,
kayu jati belanda yang disimpan atau digunakan masih dalam keadaan basah maka
kemungkinan besar terserang jamur blue stain. Jamur tersebut merupakan jamur
yang menyerang serat pada kayu sehingga membuat warna kayu menjadi biru
kehitaman. Apabila kayu sudah terserang jenis jamur ini maka sulit untuk
dihilangkan. Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan membleaching kayu. Tujuan blecahing kayu bukan lah menghilangkan jamur
blue stain melainkan menyamarkan bekas kayu yang terserang jamur alhasil
warnanya sedikit tersamarkan dan kayu berwarna lebih cerah.
Kayu jati belanda yang terserang jamur blue stain harga
jualnya akan turun drastis sehingga ada baiknya untuk meminimalisir kemungkinan
kayu terserang jamur dengan mengaplikasikan obat anti jamur. Cara
pengaplikasian obat anti jamur ini bisa dilakukan pasca pohon pinus ditebang
atau kayu dipotong sehingga kayu kemungkinan kecil terserang jamur.
Cat Kayu Yang Sesuai Untuk Kayu Jati Belanda Agar Terkesan Natural
Setelah kayu jati belanda sudah dilakukan berbagai tahapan untuk
menghindari berbagai serangan jamur atau serangga maka kayu sudah siap untuk
memasuki proses finishing. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa cat kayu
pada kayu tidak hanya sekedar mempercantik tampilan kayu saja melainkan juga
melindungi kayu dari berbagai kerusakan. Namun, sebelum memutuskan untuk
membeli cat kayu, ada baiknya untuk mengetahui jenis cat kayu yang baik untuk
finishing kayu jati belanda.
Untuk mendapatkan tampilan natural pada kayu jati belanda,
Anda bisa menggunakan plitur yang biasanya digunakan untuk finishing furniture.
Cat kayu jenis ini lebih mudah didapatkan dan harganya juga terjangkau sehingga
bagi Anda yang menginginkan produksi dalam jumlah banyak bisa menggunakan cat
ini. Pasalnya, cat kayu jenis ini ada yang menggunakan metode kuas atau juga
metode semprot. Perlu diingat bahwa tidak semua plitur akan menghasilkan
tampilan yang baik sehingga Anda harus bisa memilih merk plitur yang bagus
untuk finishing natural pada kayu jati belanda.
Sayangnya, plitur ini harus dilarutkan dengan pelarut
organik seperti spiritus atau thinner. Cat kayu ini tidak bisa diaplikasikan
dengan baik apabila langsung digunakan sebab terlalu kental. Apabila menggunakan
kuas maka memungkinkan terjadinya brush mark atau bekas kuas. Dan selama aplikasi,
ada baiknya untuk selalu menggunakan masker dan sarung tangan untuk menghindari
dampak buruk dari cat tersebut terutama bagi Anda yang memiliki alergi terhadap
bahan-bahan kimia tertentu.
Cat kayu dengan pelarut organik biasanya mengandung
bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh sehingga disarankan untuk selalu
menggunakan masker dan sarung tangan saat mengaplikasikan. Dan pasca
diaplikasikan, sebaiknya untuk diangin-anginkan terlebih dahulu di ruangan
terbuka agar uap cat berkurang. Kandungan cat yang menguap ini lah yang
membahayakan kesehatan sehingga disarankan agar ruangan memiliki sirkulasi
udara yang bagus apabila furniture dalam ruangan menggunakan cat berpelarut
organik.
Jika Anda khawatir terhadap kandungan bahan kimia yang
terdapat pada cat berpelarut organik maka Anda bisa menggunakan cat kayu yang
menggunakan pelarut air. Cat kayu dengan pelarut air memang masih tegolong
langka namun perkembangan cat ini justru lebih meningkat daripada cat kayu yang
menggunakan pelarut organik. Apabila Anda menargetkan produk masuk ke pasar
internasional, penggunaan cat berbahan dasar air ini sangat disarankan. Kenapa?
Banyak buyer luar negeri sangat memperhatikan kandungan cat yang digunakan pada
produk kerajinan.
Saat ini, buyer luar negeri tidak hanyamemperhatikan masalah
kualitas dan tampilan suatu produk saja melainkan juga kandungan cat yang
digunakan sebagai pelapis material kerajinan. Sebab, berbagai negara terutama
negara-negara maju di dunia sangat memperhatikan cat yang rendah VOC dan tidak
mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Bahkan beberapa negara di dunia sudah
melarang penggunaan cat kayu yang masih memiliki kandungan VOC yang tinggi.
Apakah cat berbahan dasar air ini sudah bisa didapatkan di
Indonesia?
Finishing Natural Transparan Pada Kerajinan Kayu Jati Belanda
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
perkembangan yang cukup baik terhadap trend finishing. Dan salah satu hal dalam
bidang finishing yang mulai berkembang di Indonesia adalah cat kayu berbahan
dasar air. Masih sedikit produsen cat lokal yang memproduksi cat berbahan dasar
air namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa cat berbahan dasar air ini
akan menjadi salah satu cat yang diminati oleh masyarakat.
Salah satu produk finishing yang diproduksi langsung di
Indonesia adalah Biovarnish. Cat kayu tersebut merupakan cat kayu yang
diformulasikan dari water based acrylic yang sudah disesuaikan dengan standar
regulasi keamananbahan kimia internasional yakni US Enviromental Protection
Agency (EPA) dan European Chemical Agency (ECHA) Reach. Jadi, baik kandungan
VOC maupun bahan kimia yang digunakan dalam cat sangat ditekan.
Untuk mendapatkan tampilan natural kayu maka Anda bisa
menggunakan Biovarnish Sanding Sealer dan Biovarnish Clear Coat. Dengan
menggunakan kedua produk finishing ini, tampilan dasar kayu akan terkesan lebih
tajam. Berikut beberapa langkah finishing untuk mendapatkan tampilan natural
pada kayu jati belanda:
Amplas terlebih dahulu permukaan kayu agar rata,
halus dan bersih dari berbagai kotoran.
Bersihkan sisa debu amplas
Gunakan Biovarnish Sanding Sealer. Campurkan air
dengan perbandingan 2 bahan : 1 air lalu
diaduk hingga homogen.
Semprotkan ke seluruh permukaan kayu hingga
merata
Diamkan selama 60 menit. Cukup dikeringkan di
tempat yang teduh saja tanpa harus dikeringkan dibawah sinar matahari
Dan apabila sudah kering, amplas ambang
menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 400
Gunakan Biovarnish Clear Coat yang sudah
dicampurkan air kemudian aplikasikan ke seluruh permukaan kayu. Diamkan selama
semalaman untuk hasil optimal.