Kayu jati belanda akhir-akhir ini semakin trend tidak hanya
dikalangan pengrajin kayu saja bahkan masyarakat pada umumnya. Sebab, kayu jati
belanda memberikan kesan suatu ruangan menjadi lebih hidup hanya dengan
tampilannya yang natural. Kayu jati belanda mulai tren dikalangan masyarakat
ketika banyak digunakan sebagai furniture cafe atau bahkan coffe box. Tampilan
yang digunakan untuk furniture tersebut pun tetap mempertahankan kesan
naturalnya yang berwarna terang yakni krem ke kuning-kuningan.
Sayangnya, belum banyak mengetahui jenis kayu jati belanda
itu sendiri. Bahwasannya kayu jati belanda ini bukan salah satu jenis dari kayu
jati melainkan nama lain dari kayu pinus. Jadi pantas saja jika kayu jati
belanda memiliki banyak mata kayu. Dari segi tampilan luarnya, kayu jati
belanda memang hampir mirip dengan kayu jati yang berwarna cerah dan memiliki
serat yang halus dan rapi. Perbedaannya adalah dari segi ketahanan yang
dimiliki kayu tersebut. Kayu jati belanda merupakan jenis kayu lunak sehingga
tidak tahan ketika terpapar sinar matahari atau terkena air hujan
terus-menerus. Berbeda halnya dengan kayu jati yang pada dasarnya tahan cuaca
dan bahkan tahan terhadap serangan serangga.
Karena karakter kayu jati belandan merupakan kayu lunak maka
dibutuhkan beberapa treatment agar kayu jati belanda bisa bertahan lebih lama. Ada
hal-hal yang perlu diperhatikan bahwasannya kayu jati belanda memiliki kandungan
mineral yang banyak sehingga ketika kayu akan digunakan sebaiknya dalam keadaan
kering. Sebab, jika kayu digunakan dalam keadaan basah maka akan dengan mudah
terserang serangga dan jamur. Kasus yang umum menimpa kayu jati belanda adalah
terserang jamur bluestain. Jamur ini berbeda dengan jamur pada umumnya yang
sering menyerang furniture yang sudah digunakan, jamur ini menyerang serat kayu
alhasil warna kayu yang terserang akan berubah menjadi lebih kehitaman.
Untuk meminimalisir terserangnya jamur blue stain pada kayu
jati belanda sebaiknya dioven hingga mencapai MC 12%. Pada tingkatan MC ini lah
kayu dalam keadaan stabil untuk digunakan sebagai furniture atau kebutuhan
lainnya. Dan untuk hasilnya yang lebih optimal, ada baiknya mengaplikasikan
obat anti jamur setelah kayu ditebang. Hal ini akan melindungi kayu jati
belanda secara maksimal karena obat akan bereaksi hingga ke dalam serat kayu.
Jika sudah melakukan berbagai treatment untuk melindungi
kayu jati belanda dan bisa digunakan dalam waktu yang lama. Maka langkah
selanjutnya adalah dengan mengaplikasikan cat pada permukaan kayu tersebut. Cat
pada permukaan kayu tidak hanya bertujuan untuk memperindah tampilan kayu saja
melainkan juga melindungi kayu dari berbagai gesekan benda tumpul, tergores dan
lain sebagainya.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kayu jati belanda
sangat bagus ketika terlihat natural. Kesan natural ini tidak lantas tanpa
menggunakan cat melainkan cat tersebut sangat dibutuhkan. Terlebih fungsi cat
yang memiliki proteksi yang bagus untuk kayu dan akan menjaga kayu akan
bertahan lama. Lalu cat apakah yang bagus untuk melapisi kayu jati belanda
sebagai furniture?
Cat kayu sudah banyak dijumpai di berbagai toko-toko cat
maupun toko bangunan di setiap daerah di Indonesia. Bahkan cat kayu memiliki
berbagai merk dengan fitur dan keunggulan masing-masing. Karena begitu
banyaknya merk cat dan jenis cat yang terdapat di pasaran maka ada baiknya
untuk memilah jenis cat kayu yang tepat untuk finishing interior seperti rak
gantung.
Cat kayu yang selama ini digunakan oleh aplikator selama
finishing tidak sedikit menggunakan cat konvensional. Cat tersebut merupakan
cat kayu yang menggunakan pelarut thinner atau sejenisnya untuk melarutkan cat
sehingga mudah ketika diaplikasikan. Hasil finishing ini pun juga tidak
diragukan apalagi untuk tampilan gloss yang bisa mengkilap optimal. Namun,
apabila Anda menginginkan cat kayu yang berbeda dan lebih aman digunakan, maka
disarankan untuk menggunakan cat kayu dengan pelarut air atau dikenal dengan
cat water based.
Finishing Rak Gantung Kayu Jati Belanda Menggunakan Biovarnish
Cat kayu berbahan dasar air merupakan gebrakan teknologi baru dalam bidang
finishing. Di Indonesia, cat water based memang belum banyak ditemukan di
pasaran namun perkembangan produksi cat ini mulai meningkat seiring
meningkatnya minat masyarakat. Pasalnya, masyarakat dunia saat ini lebih
memilih menggunakan cat water based karena kandungan yang aman dan tidak
membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Nah, bagi Anda yang ingin memulai
usaha kerajinan, penggunaan cat water based sangat disarankan.
Salah satu cat water based yang memiliki kualitas dan kandungan bahannya yang sudah pasti aman adalah Biovarnish. Cat kayu ini menggunakan bahan water based acrylic yang sudah disesuaikan dengan standar regulasi keamanan internasional yakni US EPA dan UE ECHA Reach. Kualitas cat ini pun tidak kalah dengan cat water based dari luar negeri karena memiliki transparansi yang bagus dan warna yang tajam terlebih kandungannya pun sudah disesuaikan dengan regulasi internasional. Dengan demikian, cat kayu ini sudah pasti aman digunakan karena tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya dan rendah VOC.
Biovarnish bisa digunakan untuk furniture interior maupun
eksterior karena dilengkapi fitur tahan terhadap air dan cuaca. Nah, jika
selama ini merasa ribet karena harus memilih cat sesuai dengan metode finishing
yang ingin digunakan, tidak perlu khawatir sebab Biovarnish bisa menggunakan
berbagai macam metode finishing seperti kuas maupun semprot. Bahkan hasilnya
akan tetap optimal meskipun diaplikasikan ke media finishing yang berbeda.
Untuk mendapatkan tampilan natural kayu jati belanda, Anda
bisa menggunakan beberapa varian produk finishing Biovarnish diantaranya adalah
Biovarnish Wood Filler, Biovarnish Sanding Sealer, Biovarnish Clear Coat,
Biovarnish Wood Stain, Biovarnish Liquid Stain dan Biovarnish Glaze. Jika
menginginkan tampilan natural transparan maka disarankan menggunakan Biovarnish
Sanding Sealer dan Biovarnish Clear Coat yang notabene tidak terdapat pigmen
warna namun tampilan seratnya tajam dan apik.
Penasaran bagaimana proses finishing menggunakan Biovarnish?
Berikut tahapan finishing natural transparan menggunakan Biovarnish:
Pastikan kayu jati belanda yang digunakan sudah
bersih. Sebaiknya amplas terlebih dahulu permukaan kayu jati belanda hingga
halus dan bersih.
Bersihkan dari sisa debu amplas kemudian gunakan
Biovarnish Sanding Sealer. Campurkan air terlebih dahulu dengan perbandingan 2
bahan : 1 air dan aduk hingga homogen. Semprotkan ke seluruh permukaan kayu
hingga merata. Lalu diamkan selama 60 menit, cukup didiamkan di tempat yang
teduh tanpa dikeringkan dibawah sinar matahari. Dan apabila sudah kering,
amplas ambang menggunakan kertas alumunium oxide no. 400
Gunakan Biovarnish Clear Coat untuk mengunci
coating sebelumnya. Campurkan air terlebih dahulu kemudian aduk hingga
tercampur. Aplikasikan ke seluruh permukaan kayu sampai merata. Lalu diamkan
selama semalaman untuk hasil yang optimal.
Jika sudah selesai pengaplikasian cat, rak gantung kayu jati
belanda sudah bisa digunakan. Hal ini berbeda dengan cat konvensional yang
biasanya harus diangin-anginkan terlebih dahulu karena mengalami penguapan.
Jika furniture kayu yang diaplikasikan cat konvensional langsung digunakan, uap
yang keluar bisa menyebabkan gangguan kesehatan.