Gaya maksimal dengan furniture yang minimum adalah tema dari desain interior Scandinavian style. Kesederhanaan dan prinsip fungsional adalah paduan yang khas dari Eropa Nordic, sehingga ruang memiliki kesan terang, tenang dan menyatu dengan alam. Interior dan furniture scandinavian style bermain di elemen natural, warna netral, garis sederhana namun setiap bagian dekorasi memiliki fungsi yang optimal.

Bagi sebagian orang yang menyukai klasik, mereka akan menggunakan konsep interior Scandinaian style sebagai pilihan pertamanya. Disamping desain ini mempunyai ciri khas yang memang sangat unik, furniture yang digunakan pun sangat sedikit karena mengutamakan fungsional. Satu furniture yang digunakan pada desain ini umumnya mempunyai dua fungsi atau lebih. Namun, saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu Scandinavian style. Untuk lebih mendalami dari desain ini berikut adalah ulasannya.

Sejarah

Dekorasi rumah ala Scandinavian style mendunia setelah tahun 1947 setelah diadakannya pameran di Milano. Furniture, perabotan kaca, dan aksesoris rumah dari negara Nordic memiliki sensasi sendiri ketika dipamerkan. Kemudian desain ini masuk Amerika Serikat dan Kanada di tahun 1950-an. Perkembangan ide desain Scandinavian style terus tumbuh setelah itu.

Menariknya, tren skandinavia ini berbeda antara yang tersebar di sebagian Eropa. Di Eropa, umumnya banyak menambahkan dekorasi sementara orang Nordic memilih furnitur praktis dan fungsional daripada hanya sekedar hiasan. Meskipun popularitas Scandinavian style sempat meredup di tahun 1980, namun trennya kembali mencuat di tahun 1990-an. Para desainer Skandinavia memamerkan setiap objek karyanya yang unik dan khas.

Prinsip

Scandinavian style mengusung, “semakin sedikit maka akan lebih baik”. Satu kata yang mewakili gaya interior ini adalah “minimalis”.  Berikut adalah beberapa prinsip dari gara desain interior ala Skandinavia.

  • Garis rapi

Kesederhanaan adalah mantra dari desain modern Skandinavia. Kunci prinsip ini adalah memprioritaskan fungsi tanpa mengorbankan estetika. Bentuk yang sederhana menawarkan nuansa elegan namun tetap tidak kompromi dengan rasa nyaman.

  • Cahaya

Pencahayaan secara natural sangat dibutuhkan. Selain jendela berukuran besar, biasanya ada cermin yang ditempatkan secara strategis agar secara visual ruangan terlihat lapang dan merefleksikan cahaya ambien.

  • Warna netral

Warna putih mendominasi desain scandinavian style. Warna yang kalem membuat ruangan terkesan cerah dan lega. Namun, dominasi ini nantinya dipadukan dengan aksen yang berasal dari bantal sofa, karpet, atau hiasan seperti tembikar.

  • Elemen natural

Scandinavian style tetap menggunakan inspirasi alam meski di dalam rumah. Itulah sebabnya kayu-kayu alam menjadi dominasi sebagai bagian dari karakteristik furniture Scandinavian style. Bahkan untuk lantainya menggunakan kayu daripada ubin.

Semua prinsip desain tersebut bekerjasama demi mencapai idealisme Scandinavian yang disebut “lagom” yang artinya tepat, tidak terlalu sedikit dan juga tidak terlalu banyak. Mereka menciptakan ruang yang sederhana, lapang dan efisien tapi tetap hangat dan mengundang. Scandinavian menyukai berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Meja dapur menjadi jantung dari rumah ketika semua orang berkumpul.

Desain interor Scandinavian style percaya bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh semua orang. Untuk mendapatkan desain interior yang unik ini, saat ini Anda tidak perlu bersusah payah mendekorasinya. Banyak galeri yang menjual jasa dekorasi dan furniture Scandinavian style dengan harga terjangkau sehingga siapapun bisa mengadopsi esensinya ke dalam rumah.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *