Bingkai jendela atau pintu sering disebut dengan kusen dan
material yang banyak digunakan sampai saat ini adalah kayu. Material dari alam
ini memang dikenal untuk berbagai kebutuhan baik sebagai furniture maupun
konstruksi bangunan karena diantaranya memiliki ketahanan dan keawetan yang
baik, karakternya yang kuat dan tekstur seratnya yang indah. Setiap kayu
memiliki karakter masing-masing terutama pada serat yang dimilikinya. Nah,
jenis kayu yang sering digunakan untuk material kusen biasanya adalah kayu
jati, kayu mahoni, kayu merbau, kayu meranti ataupun kayu glugu.
Salah satu kayu yang memiliki kualitas yang cukup baik
setelah kayu jati adalah kayu mahoni bahkan serat yang dimiliki kayu tergolong
rapi dan halus. Tidak hanya digunakan sebagai material kusen saja, kayu mahoni
juga sering digunakan sebagai material furniture. Bahkan di Eropa, jenis kayu
mahoni tergolong kayu yang langka dan memiliki nilai yang tinggi sehingga
keberadaan kayu mahoni sangat diminati. Sedangkan di Indonesia, kayu mahoni
merupakan kayu yang cukup mudah ditemui karena pohon tersebut banyak tumbuh di
Jawa.
Sayangnya, kayu mahoni adalah jenis kayu yang tergolong
tidak tahan terhadap rayap meskipun kayu tersebut termasuk jenis kayu yang
keras. Untuk melindungi sekaligus mempercantik kayu, sebaiknya untuk
mengaplikasikan cat pada permukaan kayu mahoni. Hal tersebut akan meminimalisir
kayu mudah terserang rayap maupun organisme perusak kayu lainnya. Penggunaan
kayu mahoni biasanya tampilan yang akan digunakan adalah tampilan natural kayu
yang mana tampilan tersebut lebih ke warna kayu dan tetap memperlihatkan serat
kayu yang dimiliki.
Tampilan natural kayu sudah umum digunakan oleh masyarakat
dan biasanya juga banyak digunakan pada furniture maupun konstruksi bangunan.
Bahkan, tampilan natural kayu merupakan tampilan yang paling banyak diminati
oleh masyarakat. Selain karena awet, tampilan natural kayu juga bisa
menyesuaikan dengan nuansa ruangan, konsep rumah dan bahkan tidak ketinggalam
mode meskipun terdapat tampilan-tampilan finishing yang selalu berinovasi.
Selama ini, cat kayu yang banyak digunakan adalah cat dengan
kandungan minyak atau menggunakan pelarut thinner maupun spiritus. Cat ini
memang sudah banyak digunakan dan bahkan masih menjadi konsumsi paling besar
dalam bidang finishing di Indonesia. Tampilannya yang maksimal, harga yang
terjangkau serta mudah ditemukan di berbagai toko-toko cat di seluruh daerah di
Indonesia membuat minat cat ini tidak pernah berkurang. Sayangnya, cat ini
memiliki bau yang sangat menyengat pasca cat diaplikasikan ke media finishing
sehingga media tersebut tidak boleh langsung dimasukkan ke dalam ruangan melainkan
harus diangin-anginkan terlebih dahulu di tempat terbuka.
Namun berbeda halnya dengan cat dengan pelarut air, justru
cat setelah diaplikasikan tidak menngeluarkan bau yang sangat menyengat. Cat
berbahan dasar air masih tergolong langka di Indonnesia karena masih sedikit
produsen cat yang memproduksi cat ini. Seiring dengan waktu dan meningkatnya
minat terhadap cat berbahan dasar air, adapula produsen cat yang mulai
mengembangkan cat yang dikatakan ramah lingkungan ini. Di luar negeri,
keberadaan cat berbahan dasar air justru sudah tidak asing lagi bahkan
penggunaan cat konvensional yakni cat berpelarut thinner sudah dilarang
penggunaannya.
Sebagian orang mungkin mengenal cat air yang sering
digunakan untuk melukis saja namun nyatanya perkembangan teknologi saat ini
mengatakan bahwa cat air sudah bisa diaplikasikan pada media kayu maupun yang
lainnya. Kehadiran cat berbahan dasar air ini tidak hanya sekedar memenuhi
produk finishing yang baik digunakan melainkan juga aman digunakan. Pasalnya,
cat konvensional justru berbahaya digunakan terutama dalam kurun waktu yang
lama. Dampak buruk penggunaan cat konvensional pada kesehatan diantaranya
adalah kanker sedangkan pada lingkungan yakni rusaknya lapisan ozon. Tentu
tidak ingin mengalami dampak yang semakin buruk, bukan?
Tentu cat air ini berbeda halnya dengan cat yang digunakan
untuk melukis. Cat berbahan dasar air yang digunakan sebagai finishing
furniture atau konstruksi bangunan memiliki komponen bahan yang digunakan pada
cat kayu pada umumnya namun cat berbahan dasar air menggunakan bahan-bahan yang
jauh lebih aman digunakan. Sehingga tidak akan menyebabkan dampak buruk maupun
polusi pada lingkungan.
Finishing Kusen Kayu Mahoni Menggunakan Biovarnish
Biovarnish merupakan cat kayu berbahan dasar air yang diproduksi
oleh produsen cat lokal dari Indonesia. Meskipun produk finishing ini merupakan
produk asli Indonesia namun kualitasnya tidak kalah dengan produk finishing
yang berasal dari luar negeri. Sebab, bahan-bahan yang digunakan pada
Biovarnish merupakan bahan yang sudah disesuaikan dengan standar regulasi
keamanan bahan kimia internasional yakni US Enviromental Protection Agency
(EPA) dan European Chemical Agency (ECHA) Reach sehingga kandungan bahan kimia
seperti timbal pun dibatasi. Dengan kandungannya yang aman dari bahan kimia
berbahaya, rendah VOC dan tidak beracun membuat Biovarnish juga aman digunakan
untuk finishing baby furniture, kitchenette maupun wooden toys.
Nah, Biovarnish menjadi pilihan yang tepat apabila digunakan
untuk finishing kusen kayu sebab cat berbahan dsar air ini memiliki fitur tahan
air dan tahan cuaca sehingga bisa digunakan pada indoor maupun outdoor. Dengan
demikian, Biovarnish akan melindungi kayu dengan maksimal dan meminimalisir
kerusakan yang diakibatkan oleh cuaca, kelembaban udara maupun organisme
perusak kayu.
Untuk proses finishing kayu, tahap paling dasar adalah
dengan mengaplikasikan filler kayu. Tujuan pengaplikasian filler kayu adalah
untuk menutup pori-pori kayu agar tampilan warna lebih tajam dan tidak
menghabiskan banyak cat saat mengaplikasikannya. Seperti halnya ketika akan
digunakan untuk kayu mahoni meskipun pada dasarnya sudah memiliki serat yang
halus dan rapi. Sebagian orang terutama yang masih awam dalam bidang finishing
tidak mengindahkan tahapan dasar finishing ini sehingga hasilnya pun berantakan
dan warnanya tidak merata dengan baik. Setelah Anda memperhatikan
pengaplikasian dasar ini, maka Anda bisa melanjutkan dengan mengaplikasikan cat
kayu.
Berikut pengaplikasian Biovarnish untuk mendapatkan tampilan
natural kayu pada kusen kayu mahoni:
Amplas permukaan kusen kayu agar lebih rata,
halus dan bersih sehingga akan mempermudah proses finishing
Gunakan Biovarnish Wood Filler warna jati.
Campurkan air kemudian aduk hinggo sedikit encer kemudian aplikasikan ke
seluruh permukaan kayu untuk menutup pori-pori. Anda bisa menggunakan pisau
palet atau alat yang memiliki permukaan yang tipis dan rata dan sejenisnya.
Setelah diaplikasikan, diamkan selem 20-30 menit untuk hasil yang maksimal
kemudian amplas menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 240 jika sudah
kering
Gunakan Biovarnish Wood Stain, Anda bisa memilih
warna sesuai yang diinginkan karena Biovarnish memiliki 20 varian warna, salah
satunya warna walnut brown. Terlebih dahulu, campurkan air dengan perbandinga 2
baha : 1 air kemudian aduk hingga homogen. Kuaskan atau semprotkan ke seluruh
permukaan kayu kemudian diamkan selama 60 menit. Apabila sudah mulai kering,
amplas ambang menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 400
Gunakan Biovarnish Clear Coat untuk mengunci
warna. Campurkan air kemudian aplikasikan ke seluruh permukaan kayu. Lalu
diamkan selama semalaman untuk hasil yang optimal.