|

Finishing Natural Kayu, Haruskah Memakai Topcoat? Ini Penjelasannya

Pengecatan atau juga disebut dengan finishing biasanya membutuhkan beberapa tahap agar mendapatkan tampilan yang optimal. Salah satu tahapan finishing yang sering dilalui adalah dengan mengaplikasikan topcoat. Lalu seberapa pentingkah topcoat dalam proses finishing?

Hampir semua finishing baik untuk tampilan warna solid atau natural kayu menggunakan topcoat pada akhir finishing. Tujuan penggunaan topcoat tidak lain adalah untuk mendapatkan tampilan akhir yakni gloss, ddoff atau matte. Namun, penggunaan topcoat tidak hanya sekedar mendapatkan tampilan akhir pada furniture saja melainkan juga digunakan untuk mengunci warna pada coating sebelumnya.

Penggunaan topcoat bisa dilakukan tanpa coating sebelumnya atau penggunaan coating sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk melapisi media finishing agar mendapatkan tampilan akhir serta menjaga media finishing tetap terlindungi dengan baik. Pada umumnya, topcoat tidak berwarna melainkan bening sebab tanpa tambahan pigmen warna.

Sehingga dipastikan setiap proses finishing membutuhkan lapisan topcoat untuk lapisan akhir finishing. Fungsinya yang bertujuan untuk mengunci warna sangat penting menjaga tampilan furniture bisa bertahan lebih lama terlebih pada tampilan natural kayu. Sebab, tampilan ini lebih menonjolkan serat kayu sehingga transparansi warnanya harus tajam dan bagus.

Topcoat Manakah Yang Lebih Bagus Untuk Finishing?

Topcoat yang banyak digunakan oleh aplikator finishing di Indonesia selama ini adalah topcoat yang menggunakan pelarut organik. Pelarut ini bertujuan untuk mengencerkan cat sehingga akan mempemudah finishing dan cat lebih cepat melekat pada permukaan kayu. Cat yang menggunakan pelarut organik cenderung memiliki bau yang sedang hingga sangat menyengat. Sehingga sangat disarankan untuk menggunakan masker selama pengaplikasian cat jenis ini.

Penggunaan topcoat berpelarut organik memang mudah diaplikasikan dan harganya cenderung lebih terjangkau namun sayangnya tampilan cat ini tidak bisa awet karena mengalami penguapan. Karena proses penguapan ini lah yang menyebabkan cat berpelarut organik tidak disarankan untuk langsung digunakan melainkan harus diangin-anginka terlebih dahulu agar bau berkurang. Tujuan lain furniture yang sudah dilapisi cat berpelarut organik tersebut diangin-anginkan adalah untuk mengurangi adanya zat kimia berbahaya masih bertebaran di udara yang menyebabkan gangguan kesehatan. Maka dari itu, furniture yang menggunakan cat ini sebaiknya diletakkan di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang bagus.

Adapun topcoat dengan pelarut lain yang jauh lebih aman digunakan yakni topcoat dengan pelarut air. Topcoat ini hampir sama dengan topcoat berpelarut organik yakni sama-sama jernih, cara aplikasi dan tampilannya namun yang membedakan adalah pelarut yang digunakan dan cara pengeringannya. Dilihat dari pelarut yang digunakan jelas sangat berbeda, cat berpelarut air hanya cukup menggunakan air sebagai pelarutnya dan tidak bisa diganti dengan pelarut organik begitu pula sebaliknya. Sedangkan dari segi pengeringan, cat berpelarut organik sangat bergantung cuaca karena membutuhkan terik sinar matahari untuk pengeringan. Berbeda dengan cat berpelarut air yang cukup dikeringkan di tempat teduh atau dalam suhu ruangan. Sehingga penggunaan cat berpelarut air lebih efisien waktu terutama bagi Anda yang mengejar target agar cepat selesai.

Dari segi keamanan, cat berpelarut air lebih aman dan ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan-bahan kimia ataupun kandungan VOC justru rendah. Sehingga cat berpelarut air ini tidak mengalami penguapan alhasil bisa langsung digunakan dan tidak mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Karena kandungan cat ini lebih aman maka cat berpelaut air ini lebih nyaman digunakan saat di dalam ruangan.

Cara Aplikasi Topcoat Berbahan Dasar Air

Di Indonesia, topcoat berbahan dasar air sudah bisa Anda jumpai meskipun belum banyak. Baik di toko cat ataupun toko bangunan, topcoat berbahan dasar air mungkin masih jarang atau bahkan langka sehingga keberadaannya pun sulit didapatkan. Keberadaannya yang cukup sulit ditemukan di pasaran ini lah yang mungkin masyarakat enggan menggunaan cat berbahan dasar air. Pasalnya manfaat penggunaan cat berbahan dasar air lebih baik daripada penggunaan cat konvensional.

Anda tidak perlu khawatir karena saat ini, produsen cat Indonesia mulai mengembangkan cat berbahan dasar air mengingat meningkatnya minat masyarakat global terhadap cat tersebut. Di Indonesia, cat berbahan dasar air sudah mulai digunakan oleh industri menengah-keatas yang menyasar pasar internasional. Sebab, buyer mancanegara pada umumnya sangat memperhatikan kandungan bahan pada produk finishing yang digunakan pada furniture, perabotan maupun kerajinan tangan.

Salah satu topcoat yang diproduksi oleh produsen cat Indonesia adalah Biovarnish Clear Coat. Topcoat ini merupakan cat yang aman dan ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan yang sudah disesuakan dengan standar regulasi keamanan internasional US EPA dan ECHA Reach. Sehingga apabila Anda menginginkan ekspor furniture ataupun produk yang harus melalui tahap finishing, cat ini tergolong aman sebab rendah VOC dan tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.

Cat produksi Indonesia ini tidak kalah berkualitas dengan cat berbahan dasar air dari luar negeri. Pasalnya, cat ini memiliki berbagai fitur pendukung yang akan mempermudah proses finishing dan bahkan bisa digunakan untuk indoor maupun outdoor.  Karena cat berbahan dasar ini memiliki fitur tahan air dan tahan cuaca sehingga furniture akan terlindungi dengan baik ketika berinteraksi langsung dengan cuaca terlebih di Indonesia yang tergolong cuaca ekstrim.

Berikut proses finishing menggunakan topcoat Biovarnish Clear Coat:

Sebelum Finishing: Amplas permukaan media finishing agar permukaan media finishing lebih halus dan bersih.

Selama Finishing: Biovarnish Clear Coat bisa digunakan langsung ke media finishing atau digunakan setelah coating sebelumnya.

  • Campurkan air terlebih dahulu dan aduk hingga homogen
  • Aplikasikan ke seluruh permukaan media finishing baik menggunakan kuas atau spray gun
  • Diamkan di tempat yang teduh selama 15-20 menit untuk hasil kering sentuh
  • Apabila tampilan yang dihasilkan belum sesuai dengan yang diinginkan, aplikasikan kembali Biovarnish Clear Coat untuk lapisan film lebih tebal
  • Dan jika sudah mendapatkan tampilan yang diinginkan, diamkan selama semalaman untuk hasil lebih optimal.

Cat berbahan dasar air ini tidak hanya bisa digunakan pada permukaan media finishing yang terbuat dari kayu saja melainkan juga kayu olahan seperti MDF, plywood dll ataupun juga pada serat alam lainnya yang sering digunakan sebagai furniture dan kerajinan tangan seperti rotan, bambu, pelepah pisang, enceng gondok dan lain sebagainya.

Biovarnish menawarkan berbagai produk finishing dengan tampilan akhir natural kayu diantaranya adalah Biovarnish Wood Filler, Biovarnish Wood Stain, Biovarnish Sanding Sealer, Biovarnish Liquid Stain dan Biovarnish Glaze. Semua produk finishing tersebut adalah produk finishing yang menggunakan bahan-bahan yang aman dan rendah VOC sehingga lebih ramah lingkungan dan aman digunakan.

Untuk mendapatkan varian produk finishing yang aman dan ramah lingkungan ini, Anda bisa menghubungi kontak yang tertera pada website. Atau Anda bisa mengunjungi langsung kantor Bio yang terletak di Jl. Sidikan No. 94, Sorosutan, Yogyakarta atau di daerah lainnya yakni Jepara dan Cirebon.

Pastikan untuk selalu menggunakan produk-produk finishing yang aman dan ramah lingkungan demi kenyaman Anda dan orang-orang sekitar Anda. Kurangi polusi lingkungan dengan menggunakan produk finishing yang rendah VOC.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *